JitoepediaReligi

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 11 Maret 2024, Pemerintah Tunggu Rukyatul Hilal

JITOE.com – Umat muslim di Indonesia bersiap menyambut bulan suci Ramadan, yang dijadwalkan jatuh pada April 2024. Namun, perbedaan pendapat muncul terkait awal puasa, antara penetapan pemerintah dan Muhammadiyah.

Meskipun pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah jatuh di bulan April 2024, jadwal awal puasa masih menunggu hasil rukyatul hilal dan sidang isbat.

Sementara itu, dikutip dari muhammadiyah.or.id,Ā  Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan pada 11 Maret 2024. Sedangkan Idul Fitri jatuh pada 1 Syawal atau 10 April 2024. Penetapan 1 Ramadan dan Idul Fitri itu dinyatakan dalam surat penetapan Hasil Hisab Awal Ramadhan, 1 Syawal, dan 10 Zulhijah 1445 H.

Baca Juga:   Amalan-amalan Rasullullah SAW di 10 Malam Terakhir Ramadan

Penetapan tersebut disampaikan Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhammad Sayuti pada 20 Januari 2024 melalui Konferensi Pers di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Cik Ditiro, No. 23, Kota Yogyakarta. Kemudian ditandatangani Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Hamim Ilyas dan Sekretaris Atang Solihin.

Perbedaan ini disebabkan oleh metode penghitungan yang berbeda. Pemerintah menggunakan metode Imkanur Rukyah 2 derajat, sedangkan Muhammadiyah menggunakan metode hisab wujudul hilal.

Meskipun demikian, kemungkinan besar penetapan Idul Fitri oleh Muhammadiyah akan sejalan dengan pemerintah, karena keduanya merujuk pada kriteria visibilitas hilal yang serupa.

Muhammadiyah menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, yang menghitung peredaran bulan untuk menentukan awal Ramadan dan Idul Fitri.

Baca Juga:   Oh, Jadi Ini Alasan Prabumulih Dijuluki Kota Nanas

Metode ini diakui dalam keputusan Munas Tarjih ke-23 pada 2003. Hisab hakiki dilakukan dengan acuan pada gerak faktual bulan di langit, memastikan awal dan akhir bulan sesuai dengan perjalanan bulan.

Di sisi lain, pemerintah menggunakan rukyatul hilal, memantau hilal dengan mata telanjang atau alat bantu. Walaupun perbedaan metode, semangat menyambut Ramadan dan Lebaran tetap tinggi di kalangan umat muslim, yang menanti keberkahan bulan suci tersebut.(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button