PalembangSUMSEL

Presiden Jokowi Membuka Muktamar IMM XX di Palembang

JITOE.com, Palembang – Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Muktamar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) XX di Jakabaring Sport City, Kota Palembang, pada malam Jumat, (01/02/2024). Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni juga hadir bersama pejabat pendamping.

Pembukaan Muktamar dilakukan secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Presiden Jokowi.

Dalam sambutannya Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi industri dan kehati-hatian dalam mengelola ekonomi nasional di tengah tantangan global.

Presiden menyoroti bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara maju, sejalan dengan analisis lembaga internasional seperti OECD, World Bank, dan IMF. Namun, ia juga menekankan adanya tantangan yang dapat menjadi peluang.

“Tidak ujung-ujung bisa langsung melompat, tapi tantangannya juga sangat besar. Oleh sebab itu, saya berikan contoh seperti tadi disampaikan adinda Abdul Musawir Yahya, hilirisasi,” ujar Presiden.

Pentingnya hilirisasi disampaikan Presiden melalui contoh pembangunan industri smelter oleh PT Freeport dan industri nikel. Selain itu, ia merinci upaya hilirisasi pada sektor perkebunan, pertanian, perikanan, dan kelautan untuk meningkatkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja.

Baca Juga:   Yudi Purna Nugraha Hadiri Pernikahan Frenki & Dea di Desa Gunung Lewat, Pengandonan

“Saya berikan contoh lagi yang kedua, nikel. Dibangun industri smelter. Saat kita mengekspor mentah–bertahun-tahun ekspor mentahan nickel ore–nilainya setiap tahun ekspor kita itu kurang lebih Rp30-an triliun. Begitu smelter dibangun, ekspor kita mencapai Rp510 triliun,” ucapnya.

“Hilirisasi itu tidak hanya urusan tembaga, nikel, atau bauksit, timah, tetapi hilirisasi itu juga akan kita dorong di perkebunan, pertanian, perikanan, kelautan, semuanya harus kita hilirisasikan dengan nilai tambah di dalam negeri, kesempatan kerja di dalam negeri,” jelasnya.

Presiden juga mengingatkan tentang tantangan internasional yang dihadapi, termasuk gugatan di WTO terkait kebijakan ekspor nikel. Ia menekankan kehati-hatian dalam mengelola ekonomi dan APBN untuk menjaga stabilitas negara.

Dalam kegiatan tersebut, Presiden didampingi oleh sejumlah menteri, Kapolri, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Pj. Gubernur Sumatra Selatan, dan Ketua DPP IMM.

Selain membahas hilirisasi industri, Presiden Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia menghadapi tantangan internasional, seperti gugatan di WTO terkait kebijakan ekspor nikel, serta peringatan tentang resesi global yang mempengaruhi sejumlah negara besar.

Baca Juga:   Erick Thohir Cek Kesiapan Piala Dunia U-20 di Sumsel: Baik Tapi Beberapa Perlu Diperhatikan

Presiden menekankan pentingnya berhati-hati dalam mengelola ekonomi dan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk menjaga kestabilan negara. Dalam konteks ini, Presiden menyoroti bahwa Indonesia bukanlah sebuah negara kecil, melainkan negara yang sangat besar dengan penduduk hampir mencapai 280 juta.

Turut hadir dalam kegiatan ini Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Raja Juli Antoni, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Pj. Gubernur Sumatra Selatan Agus Fatoni, dan Ketua DPP IMM Abdul Musawir Yahya.

Pembukaan Muktamar IMM XX ini menjadi momentum untuk menyampaikan pesan-pesan penting terkait pembangunan, ekonomi, dan tantangan global kepada para mahasiswa Muhammadiyah yang hadir. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button