Nasional

Pernyataan Effendi Simbolon Buat Darah Militer Mendidih

Editor: M. Anton

JITOE – Pernyataan anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon yang menyebut anggota TNI seperti gerombolan membuat darah militer prajurit mendidih, khususnya Angkatan Darat (AD).

Pernyataan pun berbuntut panjang. Di media sosial, viral video prajurit TNI dari kopral hingga kapten. Salah satunya adalah kecaman dari prajurit TNI AD, Kopral Dua Arif, yang meminta Effendi meminta maaf secara terbuka ke publik.

“Hei, kau, Effendi Simbolon, anggota dewan Komisi I DPR RI. Saya, kopral. Saya tidak terima TNI dibilang seperti gerombolan. Saya minta kau segera minta maaf secara terbuka kepada TNI,” kata Arif dalam video tersebut.

“Kalau kamu tidak minta maaf, sampai di manapun kamu akan saya cari sampai di ujung dunia. Ini Kopral Dua Arif,” serunya.

Tak hanya prajurit berpangkat Kopral, Komandan Kodim 0733 Kota Semarang Letkol Inf Honi Havana ikut mengecam pernyataan Effendi.

Baca Juga:   BBM Naik Hingga 30 Persen, Ini Dampaknya Buat Pengusaha Khawatir

“Politisi yang mengganggu soliditas TNI. Saudara ES sudah menyakiti seluruh prajurit TNI dengan sikapnya yang arogan terlalu masuk dalam urusan teknis dan internal TNI,” kata Letkol Inf Honi Havana.

Dia mewanti-wanti jangan sampai pernyataan Effendi menimbulkan konflik seperti peristiwa yang terjadi pada 15 Oktober 1952.

“Ini kalau dibiarkan bisa jadi konflik serius, jangan sampai kayak peristiwa 15 Oktober 1952 dimana militer yakni TNI berkonflik dengan DPRS,” ujar Honi.

Tak hanya itu, Panglima Kodam XVII/Cendrawasih Mayor Jenderal Muhammad Saleh Mustafa juga turut menyayangkan pernyataan Effendi Simbolon.

Baca Juga:   Pers Lokomotif Kemajuan Bangsa

“Terkait adanya komentar bahwa prajurit TNI adalah gerombolan ormas, bahwasannya prajurit Kodam XVII/Cenderawasih sejatinya punya satu komando, yaitu azas komando dalam operasi penggunaan kekuatan kita loyal pada Bapak Panglima TNI,” tegas Mustafa dalam keterangan tertulis Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Senin (12/9/2022).

Dalam rapat di Komisi I, Effendi awalnya menyoroti ketidakhadiran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.

Effendi mengaku ingin mendapat penjelasan dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Menurutnya, ada ketidakharmonisan antara dua jenderal bintang empat itu.

“Kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, insubordinari, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan,” kata Effendi di ruang rapat, Senin (05/09/2022). (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button