SUMSEL

Sumsel Satu-satunya Provinsi Memuat DAS dan Gambut Jadi Kurikulum Muatan Lokal

JITOE – Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) resmi menjadi satu-satunya provinsi yang memuat Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Gambut menjadi kurikulum muatan lokal.

Pelajaran muatan lokal ini dikonsumsi khusus siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 4,5, dan 6 yang ada di Sumsel. Dan merupakan buah kerjasama Pemprov Sumsel bersama International Centre for Research in Agroforestry (ICRAF) Indonesia

Sebelumnya, kurikulum DAS dan Gambut telah diujicobakan di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Ketua Forum Koordinasi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sumsel Syafrul Yunardy mengatakan, kurikulum DAS dan Gambut ini dinilai penting lantaran kondisi di wilayah Sumsel yang banyak dialiri sungai dan juga area gambut.

Baca Juga:   BPS Sumsel: IHK Sumsel Deflasi 0,08% di Januari 2024

Dia berharap, penerapan kurikulum muatan lokal dapat membuat siswa-siswi sekolah dasar di Sumsel dapat mengenal tentang ekosistem gambut sebagai salah satu ekosistem khas yang ada di di daerah ini.
“Tujuannya untuk menumbuhkan kecintaan dan apresiasi terhadap lahan gambut sebagai sumber penghidupan, agar di masa yang akan datang mereka dapat melindungi dan mengelola ekosistem gambut secara lestari,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, melihat dari riwayat kebakaran yang terjadi beberapa waktu terakhir di Sumsel juga sudah bergeser dari daerah mineral menjadi area-area gambut.

“Jadi ancamannya memang ke gambut, sehingga memerlukan perhatian khusus agar bisa dikelola dan dipahami secara benar,” kata Yunardi, Kamis (25/5/2023).

Baca Juga:   Bupati Tak Punya Kuasa, Rakyat PALI Sengsara Akibat Aktifitas Servo Lintas Raya

Direktur Utama ICRAF Indonesia Sonya Dewi menerangkan, ekosistem gambut yang besar di Sumsel ini menjadi hal penting bagi kehidupan. Pengelolaan yang tidak tepat bisa berujung pada bencana dan kerusakan fungsi yang amat merugikan. Salah satu penyebabnya karena minimnya pengetahuan tentang karakteristik dan praktik pengelolaan untuk ekosistem gambut.

“Salah satu sebabnya adalah minim pengetahuan tentang karakteristik dan praktek pengelolaan. Oleh karena itu, upaya bersama dalam mengelola ekosistem gambut adalah sebuah keharusan salah satunya adalah melalui pengenalan tentang gambut sejak dini,” jelas Sonya.

“ICRAF bersama Forum DAS Sumsel merasa bangga telah menjadi bagian dari proses penyusunan kurikulum muatan lokal DAS dan Gambut,” katanya. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button