Pendidikan

Poltek Nuklir Indonesia Berdaya Saing Global

Editor: Pudiyaka

JITOE – Pada pertemuan dengan International Atomic Energy Agency (IAEA) September 2022, Poltek Nuklir diproyeksikan menjadi pusat pelatihan dan penyelenggara pelatihan IAEA regional Asia Tenggara.

Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) merupakan sekolah vokasi nuklir pertama dan satu-satunya di Indonesia di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), berkomitmen menjadi perguruan tinggi vokasi nuklir yang berdaya saing global.

Direktur Poltek Nuklir Zainal Arief menyampaikan rencana strategis pengembangan akademik Poltek Nuklir melibatkan banyak entitas.

“Kita perlu referensi dari berbagai pihak termasuk industri, dalam memberi masukan mengenai program studi yang akan dibuka dan peluang kerja bagi lulusan Poltek,” ungkapnya.

Untuk peningkatan jenjang pendidikan hingga pascasarjana terapan, Poltek Nuklir menjalin kerja sama dengan Tomsk Polytechnic University (TPU). “Kerja sama ini untuk pengembangan kurikulum pascasarjana, program mobilitas mahasiswa (student mobility), dan mobilitas peneliti (researcher mobility) dengan konsep saling atau resiprokal,” terang Zainal.

Guna meningkatkan kapabilitas dan ketersediaan SDM pendukung, Poltek Nuklir juga berkolaborasi dengan SDM BRIN untuk menjadi lecturer/pengajar serta melengkapi fasilitas yang diperlukan. Tak hanya itu, branding juga dilakukan dengan mendorong mahasiswa mengikuti kompetisi seperti National Polytechnic English Olympics (NPEO), National Welding Competitions, Olimpiade Perguruan Tinggi Kedinasan (OPTK), dan kompetisi lainnya di tingkat nasional maupun internasional.

Baca Juga:   Gerakan Sumsel Mandiri Pangan Masuk Sekolah Ubah Mindset Siswa dari Pembeli Jadi Produsen

“Tantangan besar yang harus dijawab adalah menyiapkan SDM, peralatan pelatihan yang memadai, serta branding Poltek Nuklir di kancah internasional,” jelasnya.

Bagi Poltek Nuklir, penting untuk membekali mahasiswa tidak hanya pada kemampuan hardskill (ijazah dan sertifikasi) saja, tetapi juga penguasaan softskill mahasiswa. Poltek Nuklir juga melibatkan mahasiswa dalam project-based learning yang akan memberi pengalaman dalam menyelesaikan permasalahan di industri (MBKM).

Pada tahun 2022, Poltek Nuklir mewisuda 98 mahasiswa, Sabtu (15/10/2022). Terdiri dari 29 Mahasiswa Program Studi Teknokimia Nuklir (TKN), 28 Mahasiswa Program Studi Elektronika Instrumentasi (Elins), dan 41 Mahasiswa Program Studi Elektromekanika (Elmek). Jumlah lulusan predikat dengan pujian (cumlaude) sebanyak 45 orang terdiri dari 15 orang TKN, 10 orang Elins, dan 20 orang dari Elmek.

Baca Juga:   Digitalisasi Sekolah Menjadi Keharusan

Keunggulan mahasiswa Poltek Nuklir adalah dibekalinya lulusan dengan sertifikasi Surat Izin Bekerja sebagai Petugas Proteksi Radiasi (SIB PPR) Industri Tk 1. SIB PPR merupakan sebuah lisensi yang wajib dimiliki oleh pengguna zat radioaktif baik industri maupun lembaga yang memanfaatkan zat radioaktif. Selain sertifikasi PPR Industri, Poltek Nuklir juga menyediakan tambahan sertifikasi kompetensi bagi mahasiswanya, yaitu SIB PPR Medik Tk 1, UT (Ultrasonic Test) level 2 dan lisensi Radiografer Tingkat 1 (OR).

Rata-rata persentase alumni yang diwisuda tahun 2021 dan telah terserap di dunia industri dalam kurun waktu enam bulan adalah sebesar 66,67%, dengan rincian persentase dari jurusan TKN 65,00 %, Elins 63,64%, dan Elmek 70,83%. Persentase serapan ini telah melebihi target yang ditetapkan sebagai indikator kinerja Poltek Nuklir, yaitu sebesar 50%. Sedangkan alumni yang sudah terserap dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan yaitu sebanyak 27 orang atau 40,90%. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button