Nasional

15 investor Kakap Indonesia dan Asing akan ‘Groundbreaking’ Proyek Baru di IKN, Ini Daftar Mereka?

JITOE.com, Jakarta – Otoritas Ibu Kota Negara Nusantara (OIKN) mengumumkan bahwa 15 investor akan melaksanakan groundbreaking untuk proyek baru di IKN pada bulan Januari hingga Februari 2024.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, menekankan bahwa langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mempercepat pembangunan IKN di tahun mendatang.

“Sebagian di antaranya bahkan Desember ini tadinya mau groundbreaking, tapi dengan waktu terbatas mereka (investor) akhirnya bersiap di Januari hingga Februari (2024),” ujar Agung dalam acara media briefing dikutip dari CNN Indonesia, Jumat (29/12/2023).

Dari presentasi yang diberikan, 15 investor tersebut meliputi Konsorsium Nusantara (Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Pulau Intan, Salim Group, Astra, Mulia Group, Barito Pacific, Kawan Lama Group, dan Alfamart) yang akan membangun botanical garden.

Selain itu, ada Yayasan Arsari yang akan membangun Pulau Suaka Orang Utan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) yang akan membangun gedung kantor, serta BPJS Kesehatan yang juga akan membangun gedung kantor.

Investor lainnya termasuk PT PLN (Persero) untuk membangun gedung kantor, Bank Mandiri untuk perkantoran/bank, Jambuluwuk untuk membangun hotel, RGE (Royal Golden Eagle) Group untuk hotel bintang 5, dan Indogrosir untuk bangunan multi fungsi.

Baca Juga:   Jokowi Menegur Pemda Terkait Dana APBD Yang mengendap Rp193,4 triliun

Selanjutnya ada Ciputra Group yang akan membangun hunian hijau, hotel, dan lapangan golf, Bank BCA untuk perkantoran/bank, GGS Interiors untuk showroom furniture, Ninar Primera untuk kawasan pergudangan, dan Grand Lucky untuk bangunan multi fungsi.

Meskipun Agung belum dapat mengungkapkan nilai investasi secara rinci, ia menyebutkan bahwa terdapat enam negara yang telah menyatakan minat atau Letter of Intent (LOI) untuk mendukung pembangunan smart city di IKN. Keenam negara itu yakni Korea Selatan, Amerika Serikat, Prancis, China, Jerman, dan Finlandia.

China dan Malaysia juga tertarik untuk membangun 166 tower dan rumah tapak di IKN melalui skema Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU).

Agung menjelaskan bahwa evaluasi studi kelayakan akan dilakukan terlebih dahulu, dan kemudian tender akan diumumkan untuk menentukan perusahaan yang paling layak. Perusahaan asing, termasuk CITIC Limited dari China dan Maxim serta IJM Corporation Berhad dari Malaysia, saat ini sedang dalam tahap evaluasi studi kelayakan.

Terkait pendanaan, Agung menyebut bahwa OIKN telah berhasil menarik komitmen investasi senilai Rp41 triliun sepanjang tahun 2023. Total pendanaan non-APBN itu berasal dari 23 investor domestik alias dalam negeri, dan melibatkan tiga tahap groundbreaking mulai September hingga Desember 2023.

Baca Juga:   Komitmen Pemerintah Jamin Ketercukupan Pangan Nasional

Ia menyebut tahap pertama ada empat investor masuk IKN, kemudian pada tahap kedua ada sembilan investor, dan pada tahap ketiga ada 10 investor.

“Dari investasi IKN ada 23 investor dan kita sebut mereka investor pelopor, pionir yang melaksanakan groundbreaking, total investasi senilai Rp41 triliun,” kata Agung.

Keempat investor yang masuk dalam tahap pertama ini adalah Yayasan Innopark, RS Abdi Waluyo, PSSI, dan Konsorsium Nusantara (terdiri dari Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Pulau Intan, Salim Group, Astra, Mulia Group, Barito Pacific, Kawan Lama Group, dan Alfamart) dengan total investasi sebesar Rp23,1 triliun.

Lalu, investasi kedua yang masuk melalui groundbreaking pada November 2023 berasal dari RS Hermina, Pakuwon Group, Jakarta Intercultural School (JIS), Mayapada Hospital, Astra International, Kementerian Perhubungan, BPJS Ketenagakerjaan, Bank Indonesia (BI), dan PT PLN (Persero) dengan total nilai investasi sebesar Rp13,1 triliun.

Kemudian, investasi yang masuk IKN melalui groundbreaking pada Desember 2023 adalah Aqua, Kementerian PUPR, Kementerian Kesehatan, The Pakubuwono Development, Wulandari Bangun Laksana, Balikpapan Super Block, BSH, Bluebird, Polri dan TNI dengan total nilai Rp5,9 triliun.(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button