Business

SNI Rokok Elektrik (Vape) Bakal Keluar Tahun 2022 Ini

JITOE – Badan Standar Nasional (BSN) dikabarkan bakal mengeluarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) produk rokok elektrik tahun ini.

Ketua Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI) Aryo Andrianto mengatakan diberlakukannya SNI rokok elektrik dilakukan setelah melewati tahap perancangan sepanjang tahun lalu.

“SNI Rokok Elektrik tahun ini akan dikeluarkan. Tahun lalu, dirancang dan tahun ini akan diberlakukan. Tinggal ditandatangani saja,” ujar Aryo kepada wartawan, Senin (18/7/2022).

Dikeluarkannya SNI tersebut sejalan dengan perkembangan industri rokok elektrik, mulai dari penambahan jumlah pengguna sampai dengan potensi peningkatan kontribusi terhadap kas negara.

Tahun ini, industri rokok elektrik di Tanah Air ditargetkan bisa menyumbang cukai hingga Rp1 triliun. Angka tersebut naik dibandingkan dengan tahun lalu di mana rokok elektrik diestimasi berkontribusi sekitar Rp700 miliar.

Sebagai informasi, jumlah pengguna rokok elektrik di Tanah Air sampai dengan Juli 2022 sebanyak 2,2 juta orang. Bertambah sekitar 40 persen dari total pengguna tahun lalu.

Baca Juga:   Indonesia Bukan Penampungan Sampah, Legislator Minta Pemerintah Perketat Pengawasan Impor Pakaian Bekas

Dari segi investasi, industri rokok elektrik Indonesia juga menjanjikan.

Sebab, investasi jumbo dari China sedang ramai mengantre masuk ke industri rokok elektrik di Tanah Air. Bahkan, sejumlah perusahaan asing dikabarkan sudah menyatakan komitmen investasi.

Terbaru, investasi senilai Rp1,12 triliun digelontorkan oleh PT Smoore Teknologi Indonesia (STI), perusahaan asal China, di Malang, Jawa Timur, pada akhir Juni 2022 untuk industri tersebut.

Aryo mengatakan di sisa tahun berjalan 2022 akan ada banyak investasi asing dari China yang bakal masuk ke industri rokok elektrik di Tanah Air.

Baca Juga:   Negara Tujuan Ekspor Indonesia di 2023, Ini Dia 10 Tertinggi

“Di sisa tahun ini, dikatakan ada sekitar 5 perusahaan asal China yang akan investasi di Indonesia,” kata Aryo.

Aryo tidak menjelaskan secara spesifik berapa total nilai investasi yang berpotensi masuk tahun ini. Dia hanya mengungkapkan salah satu investasi yang bakal masuk ke Batam dengan nilai di bawah Rp1 triliun.

Skala industri perusahaan China yang akan berinvestasi dikatakan bervariasi, mulai dari berskala besar menengah, maupun kecil. Untuk korporasi rokok elektrik skala besar, China memiliki sekitar 20 perusahaan.

Apabila ditotal, sambungnya, investor China yang berpotensi masuk ke Indonesia lebih dari 10 perusahaan.

Perusahaan-perusahaan tersebut disebut bakal membangun pabrik di sejumlah lokasi, di antaranya Batam dan beberapa titik di Jawa Timur. (*)

BISNIS.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button