JitoepediaTeknologi

Kominfo Ungkap Sirekap KPU Gunakan Layanan Alibaba Cloud Tapi Server di Indonesia

JITOE.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan bahwa server atau penyimpanan data yang digunakan oleh Alibaba Cloud untuk layanan Komisi Pemilihan Umum (KPU) berada di Indonesia.

“Yang digunakan KPU itu ada di Indonesia. Alibaba itu ada di Indonesia. IP nya bisa dari mana saja,” ujar Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika dalam acara Ngopi Bareng di Kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (15/03/2024).
Setelah pemilihan umum, terdapat informasi yang beredar bahwa layanan Sirekap menggunakan server Alibaba Cloud yang berlokasi di luar negeri, seperti China, Singapura, dan Prancis.

KPU mengakui bahwa mereka memiliki kerja sama dengan Alibaba terkait pengadaan dan kontrak cloud untuk Sirekap Pemilu 2024.

Baca Juga:   20 Juli Bakal Gelap, Dari WA Sampai ke Mobile Legends Terancam Diblokir

“Jadi benar KPU memiliki kerja sama dengan Alibaba cloud?” tanya Majelis Komisioner (MK) KIP Republik Indonesia, Arya Sandhiyudha dalam persidangan di Ruang Sidang Utama Sekretariat Komisi Informasi Pusat (KIP) Wisma BSG Jakarta, Rabu (13/03/2024).

“Benar, majelis,” jawab perwakilan KPU.

Namun, pada bulan Februari sebelumnya, KPU telah membantah tuduhan bahwa data yang mereka gunakan berada di luar negeri. Anggota KPU RI, Betty Epsilon Idroos, menegaskan bahwa semua server yang digunakan untuk menyimpan data Sirekap berada di Indonesia.

“Lokasi penyimpanan data seluruhnya berada di Indonesia. Tidak ada data yang disimpan di entitas negara lain,” ujar Betty di kantornya, Senin (19/02/2024).

Baca Juga:   Pasang Baru dan Tambah Daya dengan Aplikasi PLN Mobile, Ini Caranya

Lebih lanjut, Semuel menyatakan bahwa penggunaan layanan cloud pihak ketiga memang diperbolehkan untuk lembaga atau institusi pemerintahan, dengan syarat bahwa semua aplikasi dan data harus berada di Indonesia.

“Artinya, syarat utama adalah bahwa semua aplikasi dan data pemerintah harus berada di Indonesia. Tidak masalah siapa penyedia layanannya, yang penting semuanya ada di Indonesia, dan tentu saja keamanannya telah diperiksa,” tegas Semuel.(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button