Oleh: Pudiyaka
Presiden Indonesia akan melakukan rangkaian kunjungan ke 4 negara, untuk menghadiri pertemuan yang sangat penting. Presiden Indonesia diundang Presiden Jerman sebagai Ketua G7 untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 pada 26-27 Juni 2022, Indonesia diundang sebagai negara partner G7.
Yang mendebarkan selepas dari Jerman, Presiden Jokowi akan melanjutkan berkunjung ke Kyiev-Ukraina bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meski dalam ancaman perang yang berlarut dalam situasi yang sangat tidak normal.
Pertemuan ini sangat mendebarkan, meskipun Presiden Jokowi terus didampingi oleh pasukan elite Indonesia yang dibanggakan, karena situasinya sangat sulit dalam suasana perang. Bahkan tidak hanya bertemu dengan Presiden Ukraina, Presiden Jokowi juga akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow. Rencana perjalanan Presiden Indonesia ini telah menjadi perhatian media di banyak negara di dunia.
Kepentingan Indonesia sebagai negara G20 dan sebagai anggota negara Champions Group PBB, dalam hal ini Presiden Indonesia memilih mencoba untuk berkontribusi, dan tidak memilih untuk diam.
Kunjungan Presiden Indonesia ke negara yang sedang konfilk ini menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan untuk mencoba memberikan kontribusi atasi krisis pangan yang diakibatkan perang, yang dampaknya dirasakan oleh semua negara terutama dirasakan oleh negara yang berpenghasilan rendah, dan Indonesia terus mendorong spirit untuk menciptakan perdamaian dunia.
Selepas dari kunjungan negara yang sedang konflik, kemudian Presiden Jokowi akan melanjutkan perjalanan ke Negara Uni Emirat Arab dalam rangka tindak lanjut kerjasama ekonomi Indonesia–UEA. (*)
