Ekonomi

Target Nol Emisi Karbon dan Produksi Kendaraan Listrik di Indonesia

Editor: Pudiyaka

JITOE – Upaya untuk mencapai target Nol Emisi Karbon di tahun 2060, Pemerintah Indonesia berencana menghentikan penjualan sepeda motor dan mobil berbahan bakar bensin. Untuk sepeda motor mulai tahun 2040 dan mobil mulai tahun 2050.

Sementara itu pemerintah mengklaim produksi kendaraan listrik pada tahun 2030 bisa mencapai 600 ribu unit untuk roda empat dan 2,45 juta unit untuk roda dua.

Kebijakan Nol Emisi Karbon tahun 2060 perlu disiapkan secara matang, namun di sisi lain pemerintah juga harus memikirkan migrasi kendaraan yang dihadapi masyarakat.

Produksi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) pada 2030 ditargetkan 600 ribu unit untuk roda empat dan 2,45 juta unit untuk roda dua.

Pemerintah ingin industri otomotif di Tanah Air segera menjadi sektor unggulan dalam pengembangan mobil listrik.

Baca Juga:   Mendag Zulkifli Janjikan Masalah Minyak Goreng Curah Beres 1-2 Bulan ke Depan

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis 15 April 2021 mengatakan target produksi KBLBB tersebut diharapkan akan mampu mengurangi emisi gas karbondioksida (CO2) sebesar 2,7 juta ton untuk roda empat atau lebih dan sebesar 1,1 juta ton untuk roda 2.

Sampai saat ini, sudah ada tiga perusahaan industri dalam negeri yang membangun fasilitas produksi KBLBB roda empat dengan kapasitas sebesar 1.680 unit per tahun. Sedangkan untuk sepeda motor listrik sudah ada sebanyak 21 perusahaan industri dengan kapasitas produksi mencapai 1,04 juta unit per tahun.

Baca Juga:   Tarif Terbaru Tol Bakauheni-Palembang 2023, Waktu Tempuh Mudik Cuma 3,5 - 4 Jam

Dilain pihak, Menteri Investasi atau Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan, pembangunan ekosistem baterai kendaraan listrik terintegrasi di Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang), Jawa Tengah dapat terlaksana. Investasi hilirisasi yang dilakukan oleh LG diklaim akan memberikan nilai tambah sebesar 5,18 miliar dolar AS atau sekitar Rp 75 triliun dan Indonesia harus menjadi salah satu negara pemain terbesar ekosistem baterai mobil listrik,” ujar Bahlil. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button