BudayaPalembangSUMSEL

Festival Rentak Batanghari 3 Hari Digelar di Taman Budaya Sriwijaya Palembang

Reporter: Dino Martin
Editor: M. Anton

JITOE – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumsel gelar Festival Rentak Batanghari Tahun 2022 di Taman Budaya Sriwijaya, Jalan Seniman Amri Yahya, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I Palembang.

Kegiatan seni budaya daerah ini diikuti 15 kabupaten/kota se-Sumatera Selatan, berlangsung selama tiga hari, 10-12 Mei 2022.

Festival Rentak Batanghari Tahun 2022 dibuka langsung Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar), Aufa Syarizal.

Pada hari pertama festival menampilkan tim kesenian Kabupaten Ogan Ilir, OKU Selatan, Banyuasin, dan Kota Pagaralam. Penampilan tim kesenian ini dihadiri ratusan penonton dari kalangan pengiat seni, masyarakat umum, dan pelajar.

Baca Juga:   25.985 TPS di Sumsel, KPU Sumsel Butuh 181.895 Petugas KPPS

Aufa mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan dan mengangkat kembali seni-budaya asli daerah yang ada di 17 kabupaten kota.

Menurut Aufa meski sama-sama menampilkan kesenian dan budaya daerah, namun Festival Rentak Batanghari memiliki perbedaan dengan Festival Sriwijaya. Festival Sriwijaya menampilkan seni dan budaya daerah yang dikolaborasikan dengan berbagai seni dan budaya luar Sumsel. Sedangkan di gelaran Festival Rentak Batanghari ini lebih menampilkan kesenian asli dari daerah masing-masing.

“Saya sangat bersyukur dimana Festival Batanghari yang ke-3 tahun 2022 ini diikuti oleh 15 sanggar tari dari 17 Kabupaten Kota se-Sumsel di mana festival ini sebagai wahana bagi seniman-seniman daerah untuk menampilkan keaslian seni budaya yang ada di daerah ,” katanya.

Baca Juga:   Pemprov Sumsel Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan di atas Air Setahun Penuh

“Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mencoba untuk terus aktif dan bangkit membina dan melestarikan serta mengembangkan seni budaya yang ada di Sumsel, karena salah satu motifasi wisatawan datang ke satu destinasi atau daerah, budaya adalah faktor dominan untuk mengundang mereka,” pungkas Aufa. (*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button